Cari

Novel

Risalah Hati Bab 1: Perkenalan

PERKENALAN

Hari pertama masuk sekolah kembali setelah libur semester kelas sebelas. mengenakan seragam putih abu-abu dan atribut lengkap, Kiana bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah dia menunggu angkot langgannya di depan gang rumahnya.

Cuara pagi hari ini terasa berbeda dari hari biasanya mungkin karena hari ini adalah hari pertama masuk kelas dua belas dan menjadi kakak senior.

“Hmm, kok jam segini angkot langganan gue belum datang juga ya” gumam Kiana sambil menatap jam ditangan kirinya. Pucuk di cinta ulam pun tiba, tidak lama angkot langgannya berhenti di depannya.

Kiana langsung menaiki angkotan, ketika dia masuk sudah ada penumpang lainnya, Kiana tersenyum tanpa menyapa penumpang lain di dalam angkotan.

“Kak Kia” sapa seseorang yang duduk disamping Kiana.

“Lah? Hanin” Kiana langsung menoleh dan dia ingat siapa yang menyapannya.

“Iya kak” Hanin menganggukkan kepalanya dan tersenyum lebar.

*

Setelah sampai di depan gerbang sekolah, Kiana bergegas masuk ke kelas dan meletakkan tasnya. Dia langsung menuju keruangan OSIS dan memanggil semua anggota untuk mempersiapkan persiapan untuk upacara.

“Pengurus osis yang lain kemana, belum datang?” Tanya Kiana

“Belum kak, jadi siapa dong yang jadi petugas upacara” tanya salah satu anggota OSIS yang ada di dalam ruangan.

“Hmm… kalau gitu Yesi Mc, Haru pembaca doa, Lila pembaca undang-undang, Kiki lu baca janji siswa ya” perintah Kiana.

Mereka semua setuju dengan saran yang di usulkan oleh Kiana dan mereka langsung kelapangan sekolah.

“Kia, petugas penaik bendera siapa?” tanya Zian selaku ketua osis.

“Panggil anggota paskib, biasanya juga mereka udah siap” Kiana mengangkat alisnya sebelah.

“oke” jawab Zian.

Bel berbunyi, semua murid berkumpul di lapangan sekolah untuk mengikuti Upacara Bendera. Mereka berbaris rapi dan tertib sesuai dengan kelas masing-masing.

Selesai upacara, pengurus OSIS membereskan semua persiapan yang sudah selesai dipakai untuk upacara bendera tadi dan menyimpannya kembali keruang OSIS.

Kiana adalah pengurus OSIS jabatanya sebagai Bendahara. Dia sosok yang paling diandalkan dan interaksi komunikasinya paling baik diantara anggota lainnya.

“Kiana….” Sapa Iis.

“Iya, ada apa nih kok lu senyum-senyum gitu” Jawab Kiana.

“Kantin yok, beli minum” Iis tersenyum.

“Astaga, ayoklah gue juga haus” Kiana menggandeng tangan Iis dan langsung menuju ke kantin.

Iis adalah sahabat Kiana. Kami berdua berteman karena satu organisasi, sebelumnya kami beda kelas saat kelas sepuluh dan kelas sebelas tapi saat kelas dua belas kami berdua satu kelas.

“Duduk berdua ya sama gue” Iis menatap Kiana penuh harap sambil memegang botol Aqua.

“Iyalah, mau duduk sama siapa lagi gue” Kiana meminum Aqua yang dia beli dan kami berdua menuju ke kelas.

Kiana menghela nafas panjang saat memasuki ruangan kelas. Dia memandang satu persatu siswa dan siswi yang satu kelas dengannya, selama kurang lebih enam bulan kami semua akan melewati masa kelas dua belas. Senyuman tipis di wajahnya ketika dia mengenali wajah murid yang dulu pernah satu kelas dengannya sekarang ketemu lagk di dalam kelas ini.

“Kita duduk disana” Iis menunjuk bangku kosong paling pojok nomer dua dari belakang.

“Serius duduk disana” tanya Kiana mengangkat alisnya sebelah.

“Iya hehe, habisnya kita mau duduk dimana semua bangku sudah ada yang punya” Iis mengangkat kedua bahunya.

“Wajar sih, karena kita bisa dibilang telat masuk kelas karena kita kemarin mengikuti kegiatan (MOS) Masa Orientasi Sekolah bagi calon murid sekolah kita” melirik ke Iis dengan wajah melas.

“Nah itu lu tahu tempat duduk itu yang hanya tersisa untuk kita berdua” Iis hanya bisa tersenyum simpul.

Akhirnya kami berdua duduk dibangku yang kami pilih, tidak lama dari kami duduk Wali Kelas pun memasuki ruang kelas kami.

Ibu Novi adalah Wali Kelas XII Ipa III beliau mengajar mata pelajaran Biologi.

Note: OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)

This website uses cookies.