Dalam sehari tubuh memerlukan 8 gelas air untuk menjaga tubuh dari dehidrasi. Air yang selalu kamu minum setiap hari berasal dari mana? Air kemasan. air galon, air isi ulang atau air keran yang direbus? terkadang, pilihan air minum juga bisa terbatas dalam kondisi tertentu. Misalnya saat sebahh daerah mengalami bencana alam seperti banjir, pasti suplai isi ulang air akan terbatas dan orang-orang akan lebih memilih untuk merebus dari air keran.
Namun, sebenarnya air minum mana yang lebih sehat dan bersih untuk diminum? Berikut penjelasnnya untuk kamu menganalisis air minum isi ulang dan air keran rebusan.
Sudah sejak lama air keran rebusan dianggap sebagai air minum yang aman dikonsumsi. Bahkan, sebelum ada penjualan air isi ulang, air galon mulai marak. Air isi ulang, air kemasan, dan air galon tentu memiliki harga yang berbeda sesuai merek yang dipasang.
1. Air Minum Isi Ulang, Galon, dan Kemasan
Air minum dalam kemasan yang dijual dalam bentuk galon memang memilik kesan yang lebih aman. Dilihat dari iklannya air galon dan kemasan diproses secar higenis. Tetapi sebelum kamu mempercayainya ada baiknya kamu memperhatikan apakah merek air yang beredar sudah memiliki mendapatkan izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan telah teruji sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) karena air minum yang belum jelas BPOM dan SNI dapat beresiko mengandung berbagai jenis bakteri potagen penyebab penyakit.
Baca Juga: Ini 6 Dampak Buruk Minum Sambil Berdiri
Jika merek yang sudah terstandardiasi silahkan kamu cari tahu tanggal kadarluwarsanya dan jangan kamu mengonsumsi air minum yang sudah lewat masa berlaku yang dicantumkan, karena kemasan air galon berbahan plastik beresiko terkontaminasi bakteri dan zat kiam beracun.
Bahkan air ulang galon yang diisi sendiri dirumah, pastikan seluruh komponennya lengkap dan berfungsi dengan baik. Coba tanyakan sampel air yang dijual sudah teruji oleh laboratorium bersetifikat atau belum.
2. Air Keran Rebusan
Setiap rumah memiliki sumber air yang berbeda seperti air PDAM atau sumur. Merebus air keran adalah car yang digunakan untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya penyebab penyakit seperti giardia dan cryptosporidium yang mungkin berasal dari saluran air.
Tidak selamanya merebus air keran bisa membunuh bakteri. selain itu, klorin juga tidak daat lewat proses perebusan air keran. Titik pemanasan untuk membunuh klriun harus sangat tinggi dari padapada suhu yang biasanya digunakan untuk merebus air keran. Memang ada beberapa jenis bakteri yang tidak mati meskipun sudah melewatin proses perebusan.
Mana yang lebih aman?
Untuk menjawab hal ini, kamu perlu mengkaji dan mempelajari perbandingan dari segi komposisi aiir serta cara pengelolahan air isi ulang, galon, kemasan dan air rebus.
Ada beberapa hal yang menyebabkan perbedaan kualitas air dari setiap sumber dengan sumber lainnya. Perbedaan ini ditentukan oleh komposisi mineral, kandungan ion, bahan organik, bakteri, serta kontaminan kimia seperti logan dan zat radioaktif di dalamnya.
Air minum yang sehat dan layak untuk dikonsumsi adalah air minum yang memiliki karakteristik fisik, kandungan mikroba dan bahan kimianya yang sesuai dengan ketentuan WHO (World Haelth Organization) atau SNI (Standard Nasional Indonesia) kualitas air minum. Air minum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.907/MENKES/SK/VII/2020, yaitu: tidak memiliki rasa, bau atau warna, tidak keruh dan tidak berada dalam suhu tinggi. Tidak mengandung bakteri, seperti E. coli. Tidak mengandug bahan kimia seperti pestisida dan sedinfektan melebihi batas yang diperbolehkan.
Baca Juga: Minuman Sehat dan Hangat Saat Musim Hujan. Kalian Wajib Coba
Sementara itu, proses perebusan pada air rebusan biasanya hanya mampu menghilangkan bakteri pada air. Kandungan lainnya seperti ion dan kontaminan bahan kimia mungkin masih terdapat di dalam air rebusan. Akan tetapi, kualitas sumber air tanah yang digunakan.
Dari segi komposisi, seperti yang telah dijelaskan, komposisi air kemasan lebih baik karena biasanya diambil dari sumber air penggunungan yang kaya akan mineral. Selain itu diproses dalam beberapa tahap untuk menghilangkan ion yang berbahaya, bahan organik, bakteri da kontaminan kimia dalam air.
Secara garis besar, air mineral kemasan lebih aman dari pada air rebusan. Akan tetapi, jika kamu memilih air rebusan pilahlah sumber air yang bersih serta rebus hingga mendidih untuk menghilangkan bakteri dalam air.
Terlepas dari mana sumber air yang kamu konsumsi, pastikan kamu selalu memenuhi kebutuhan air putih untuk mencegah dehidrasi karena dehidrasi bisa memicu kram, tidak bisa fokus dan heat stroke