Cari

Cerpen

9 Kesalahan Fatal Penulisan Cerpen Dalam Mengikuti Perlombaan

9 Kesalahan Fatal Penulisan Cerpen dalam Mengikuti Perlombaan

Sebelum kita membahas kesalahan apa saja yang sering dilakukan dalam menulis cerpen, ada baiknya kita mengetahui apa itu cerpen? Cerpen atau cerita pendek adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen mempunyai beberapa teknik sastra seperti tokoh, plot (alur yang digunakan biasanya alur maju), tema bahasa dan insight secara luas.

Setelah memahami apa itu cerpen, kita akan membahas sembilan kesalahan fatal dalam penulisan cerpen yang sering dilakukan dalam lomba. Sebenarnya ketika mengikuti lomba terutama lomba online adalah regestrasi. Apakah kalian sudah melakukan regestrasi sesuai perauran aau belum? karena point pertama membuat karya kalian diterima adalah dalam tahapan registrasi dan pengiriman karya. apabila diawal saja sudah melenceng dariperaturan, tidak menuntut kemungkinan peserta langsung dinyataan gugur.

Berikut ini 9 Kesalahan Fatal Penulisan Cerpen Dalam Mengikuti Perlombaan.

1. Tidak Mematuhi Peraturan

Hal ini sering sekali dilakukan oleh peserta yang tidak mematuhi peraturan. Seperti mengirim cerpen pada email, mengirim naskah dalam format yang tidak sesuai aturn. mengirim naskah yang berpassword dan mengkompres file dalam bentuk zip dan berpassword. Kesalahan tersebut membuat karya yang dilombakan langsung gugur.

2. Judul Ala Kadarnya

Pandangan pertama seorang juri tentu mengarah kepada judul. Judul diletaknya diposisi paling atas membuat mata setiap orang pasti tertuju padanya. Jika judulnya tidak menggugah dan menggoda kemungkinkan pembaca juga akan malas membaca ceritanya. Perhatikan pula aturan judul didalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). berikut peraturan dalam membuat judul.
a) Setiap huruf diawal kata ditulis dengan Huruf Kapital
b) Gunakan Huruf Kecil untuk Preposisi, Kojungsi dan Interkesi.

3. Miskin Kosakata

Kebiasaan seseorang dalam menulis adalah menggunakan kata yang sama atau bisa disebut miskin kosa kata. Gunakan variasi kata yang jarang orang orang pakai, tetapi tetap harus sesuai kaidah bahasa. Menulis sangat erat kaitannya dengan membaca.

4. Egois

Egois dalam menulis yaitu ketika mengutarakan semua pikiran dalam satu paragraf. Misalnya, dihalaman pertama sudah menulis tanpa ganti alines. Walaupun isinya bagus, orang yang melihat pasti langsung malas membaca.

5. Tidak Memperhatikan Unsur-Unsur Cerpen

Unsur-unsur cerpen antara lain alur, latar, penokohan, sudut pandang dan gaya bahasa. Unsur-unsur ini membantu pembaca untuk memahami hal yang ingin disampaikan. Unsur-unsur cerpen terbagi menjadi dua yaitu untuk intrinsik dan ektrinsik. Apabila penulis tidak memperhatikan unsur-unsur tersebut, tulisan akan terkesan janggal.

6. Isi Monoton dan Mengguri

Isi monoton yaitu cerita dari pembuka sampai penutup secara lurus. Isinya tidak memberikan gambaran yang berbeda, konflik datar, serta endingnya mudah ditebak.

7. Konsisten Kata Ganti

Ketika menulis perhatikan konsisten kata gati. Kata ganti untuk orang contohnya saya, aku, daku. akan tetapi, sebagian peserta masih tidak konsisten dalam penggunakan kata ganti.

8. Plagiat

Tidak jarang seseorang yang terdesak dan tidak kreatif melakukan plagiat. misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas namanya sendiri. Tentu hal ini sangat dilarang.

9. Menulis dan Mengedit

Kesalahan ini biasanya sering dilakukan penlis pemula, tetapi tidak menutup kemungkinan dilakukan pula oleh seseorang yang sudah terbiasa menulis. Menulis sekaligus mengedit membuat tulisan tidak akan selesai-selesai, selain itu membuat stres dan juga menguras waktu. Pasti dalam sebuah perlombaan/kompetisi memiliki timeline atau waktu kapan mulai dan ditutup.

This website uses cookies.